“Saat POPULAR menanyakan adegan topless-nya di salah satu film layar lebar, Deriell dengan cepat menjawab, “Itu bukan rekayasa kamera, aku benar-benar tidak mengenakan apa-apa,” suaranya terdengar merdu di telinga.”
BAGI penggemar film horor lokal, tentu sudah tak asing lagi dengan paras dan kemolekan tubuh model cover POPULAR kali ini. Ya, Deriell Jaqueline selalu kebagian peran-peran seksi di beberapa film horor. Kepada POPULAR, dia mengaku sempat menangis ketika pertama kali beradegan panas untuk sebuah proyek film. Namun, begitu terlibat di film selanjutnya, gadis kelahiran Manado 25 tahun silam ini justru sudah siap tempur.
Atas nama profesionalisme yang dijunjungnya, Deriell – begitu ia biasa disapa – bahkan tidak ragu melakukan berbagai adegan ‘berbahaya’. The Wall, Tiren, dan Setan pocongk Jompo adalah sederet film yang telah dibintanginya, belum termasuk beberapa judul sinetron dan iklan yang wara-wiri di televisi. Dia memang bintang yang tengah bersinar. Dan hanya kepada POPULAR dia bersedia membagi pancaran kebintangannya dengan pengakuan-pengakuannya yang bakal membuat Anda tercengang.
Kenapa sih kamu maunya dipotret hanya hari Minggu saja?
Iya, karena kesibukanku sinetron striping lumayan padat, jadi liburnya hanya hari Minggu.
Seberapa cinta dengan pekerjaan seperti ini?
Aku suka dunia akting. Bagiku pekerjaan ini sangat menyenangkan untuk dinikmati.
Termasuk untuk beradegan panas?
Aku anggap adegan seperti itu hanya bagian dari profesi, bukan sebagai pelampiasan. Kalau aku harus nikmati ya dinikmati saja.
Memangnya sepanas apa adegan film yang pernah kamu lakukan?
Aku pernah dapat adegan topless di kamar mandi dan pernah juga melakukan adegan seks dengan salah satu aktor.
Bagaimana reaksi aktor yang menjadi lawan main kamu tersebut?
Ya, aku anggap itu sudah rejeki dia hehehe…
Tapi adegan topless yang kamu lakukan hanya trik kamera kan?
Siapa bilang? Aku benar-benar topless kok, tanpa mengenakan apa-apa di bagian atas. Jadi, itu bukan rekayasa kamera.
Oh ya, seberapa serunya?
Justru ketika melakukannya pertama kali aku sempat menolak, bahkan menangis.
Kenapa?
Iya, karena adegan itu tidak ada di skenario. Jadi benar-benar on the spot. Aku sangat kaget waktu itu. Sampai-sampai manajerku membujukku untuk tetap melakukannya.
Setelah pengalaman itu, apakah kamu menjadi antipati terhadap tawaran film selanjutnya?
Tidak. Untuk film selanjutnya aku sudah tidak menangis lagi. Aku benar-benar sudah siap tempur.
Pernah dikecewakan dengan adegan panas yang kamu lakukan?
Pernah. Ketika aku harus beradegan seks dan mencium lawan mainku dari atas. Aku topless. Bahkan bokongku sempat terlihat. Yang bikin aku kesal, adegan-adegan ‘berbahaya’ seperti itu dipotong sensor. Justru ketika film itu beredar, adegan yang diputar biasa-biasa saja. Jadi, percuma saja dong aku melakukan semua adegan itu.
Bagaimana dengan para sutradara atau produser film? Apakah kamu punya pengalaman tidak mengenakkan dengan mereka?
Tidak pernah. Mereka justru baik-baik. Maklum, mereka itu profesional.
Kamu sangat percaya diri sekali beradegan panas, apakah memang kamu merasa seksi?
Tentu saja. Aku bersyukur dikaruniai wajah yang seksi, bukan wajah yang imut-imut. Cuma saja, aku sulit mendapatkan peran protagonis. Peranku selalu saja antagonis.
Jadi, kamu sudah mantap jadi artis spesialis adegan panas?
Jangan dong, aku juga mau banget main film drama yang qualified.
Di luar karier, efek dari adegan panas dan foto seksi kamu seperti apa?
Aku jadi sering mendapatkan berbagai tawaran dari cowok-cowok pengusaha, mulai dari sekedar dinner, nge-wine, sampai paling cadas pun juga pernah.
Cadas? Maksudnya?
Ya ‘ngamar’ gitu lho…
Terus, apakah kamu tertarik dengan ajakan-ajakan itu?
Off the record lah, hehehe…
Dari ajakan-ajakan itu, apakah ada yang membuat kamu tertarik?
Pasti adalah, salah satunya mantanku. Aku jadian sama dia lumayan lama, sekitar 2 tahun.
Kok bisa putus?
Karena aku dianggap kekanak-kanakan dan susah diatur. Mungkin dia nggak tahan kali ya? Hehehe…
Kapan pertama kali kamu pacaran?
Kelas 1 SMA, waktu itu pacarku teman sekelas. Dulu memang aku tertarik dengan cowok seumuran. Kalau sekarang aku suka cowok yang lebih tua.
Dari segi fisik bagaimana?
Selain tua, aku suka dengan pria keturunan Cina.
Pertimbangannya?
Nggak tahu ya. Mungkin karena sejak tempat aku sekolah dan kuliah kebanyakan orang keturunan Cina. Jadi begitu deh…
Kamu sendiri keturunan mana?
Aku justru keturunan Belanda. Ibu dari papaku kebetulan asli dari Belanda, makanya nama belakangku seperti orang bule.
Jadi, kamu merasa beruntung dilahirkan sebagai wanita keturunan bule?
Pastinya, karena dengan begitu lebih gampang masuk ke dunia entertainment. Apalagi di Indonesia, wajah bule memang sedang laku. Ibaratnya lebih gampang dijual. Tapi bukan berarti aku hanya jual tampang saja lho.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment